Pameran Tunggal ANGGAR PRASETYO “TEXTURE | STRUCTURE”
Penulis: Hardiman
Pameran berlangsung 14 Februari s/d 14 Maret, 2011
Pembukaan pada Senin, 14 Februari 2011, pukul 19.30 WIB
Dibuka oleh: Enin Supriyanto
Tembi Contemporary
Jl. Parangtritis Km 8,5 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta 55816
Tekstur adalah sifat khas suatu permukaan sebuah bentuk. Dan, struktur bermakna sebagai cara mencipta, membangun, atau memandu beberapa bentuk. Pada karya-karya Anggar Prasetyo, tekstur dan struktur itu bukan hanya bertebaran, tetapi menjadi pilihan utama dalam perwujudan karyanya sebagai ‘apa yang tampil’.
Beragam permukaan benda diamati, dikaji, dan ditampilkannya dalam lukisan. Setidaknya, kita bisa melihat pertumbuhan eksplorasi Anggar pada pengkajian tekstur batu, kain, kertas, dan beragam tekstur lainnya. Pertumbuhan pendalaman ini tidak hanya menyoal tampilan tekstur belaka, tapi juga pada persolan teknik. Teknik pada lukisan Anggar Prasetyo adalah pengutamaan eksplorasi. Sangat banyak pemirsa lukisan Anggar Prasetyo yang menduga bahwa tekstur itu adalah tekstur riil rabaan, tetapi ternyata itu hanya ilusi tentang rabaan. Sebuah teknik yang, bukan hanya tinggi, tapi menjebak mata kita untuk berasosiasi dengan realitas rabaan.
Melihat karya-karya Anggar Prasetyo yang dipamerkan di Tembi Contemporary dalam pameran Texture | Structure tentu sedang memainkan ilusi kita. Pengamatan kita yang tidak sesuai dengan pengindraaan kita telah diperdaya Anggar Prasetyo dengan menghadirkan kekuatan teknik pada lukisannya. Sebuah stimulus visual yang mengasyikan mata, yang kemudian menggoda indera rabaan kita untuk menyentuh lukisannya. Lalu, kalau kita merabanya, maka tipuan itu telah menjebak kita. Inilah sebuah permainan yang mengasyikan itu.
Tentu saja, bukan soal tipuan yang jadi fokus kajian Anggar Prasetyo. Kita bisa menelusuri kenikmatan mata itu pada irama, perulangan, roncetan (gradation), kelainan, kecengcahan (contrast), kerapatan, dan segala unsur visual lainnya. Realitas unsur visual ini melahirkan unsur pertalian dan unsur peranan, misalnya tentang kedudukan, ruang, gaya berat, dan raut (shape).
Di tengah-tengah gemuruhnya seni rupa naratif yang memuliakan muatan. Tiba-tiba kehadiran Anggar Prasetyo menyadarkan kita, bahwa salah satu nilai seni terletak pada elemennya itu sendiri. Kita bisa merasakan bagaimana pergulatan Anggar Prasetyo untuk tetap kukuh pada ideologi estetik formalistiknya di tengah-tengah arus besar naratif itu.
Keterangan lebih lanjut, hubungi :
Elly A. Mangunsong +62 818 468 283 | tembicontemporary01@gmail.com | www.tembicontemporary.com
Jam Buka Tembi Contemporary
Selasa – Sabtu, 10.00 – 18.00 WIB
Minggu, 11.00-17.00 WIB
Hari Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP